Translate

Minggu, 13 Oktober 2013

Rangkuman Biologi Kelas IX: Kelangsungan Hidup Organisme

1. Kelangsungan hidup organisme dipengaruhi oleh 2 faktor:
  • Faktor internal
  • Faktor eksternal 
2. Faktor eksternal meliputi:
  • Beradaptasi
  • Berkembangbiak
Sedangkan faktor eksternalnya adalah seleksi alam

A. Adaptasi 
3. Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungannya dan diwariskan pada keturunannya.

4. Adaptasi dibagi menjadi 3:
  • Adaptasi Morfologi
  • Adaptasi Fisiologi
  • Adaptasi Tingkah Laku
A1. Adaptasi Morfologi
5. Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh makhluk hidup dengan kondisi lingkungan.

I. Adaptasi Morfologi pada Hewan
6. Contoh contoh adaptasi morfologi pada hewan:
  • Bentuk paruh burung
  • Bentuk kaki burung
  • Tipe mulut serangga
  • Bentuk tubuh ikan yang pipih (ramping)
7. Bentuk paruh burung berbeda-beda sesuai jenis makanannya. Contoh:
  • Pelikan pemakan ikan
  • Elang pemakan daging
  • Pipit pemakan biji
  • Itik pemakan cacing dan biji-bijian
  • Pelatuk pemakan serangga
  • Kolibri penghisap madu
8. Bentuk kaki burung berbeda-beda sesuai dengan cara hidupnya. Contoh:
  • Kaki bebek memiliki selaput renang pada celah jari-jari kakinya.
  • Kaki elang memiliki cakar yang pendek, kuat dan tajam yang berfungsi untuk mencengkram mangsa.
  • Kaki pelatuk memiliki jari kaki yang panjang yang berfungsi untuk hinggap di pohon.
9. Tipe mulut serangga dibagi menjadi 4:
  • Tipe mulut penggigit
  • Tipe mulut penghisap
  • Tipe mulut penjilat
  • Tipe mulut penusuk penghisap
10. Tipe mulut penggigit memiliki rahang atas dan bawah yang sangat kuat. Contoh: Jangkrik dan belalang.

11.Tipe mulut penghisap memiliki mulut yang seperti belalai yang panjang dan dapat digulung. Contoh: Kupu-kupu

12. Tipe mulut penjilat memiliki  alat untuk menjilat atau disebut bibir. Contoh: lebah dan lalat.

13. Tipe mulut penusuk penghisap memiliki rahang yang panjang dan runcing. Contoh: kutu dan nyamuk.
Sumber gambar: sdmuhcc.net

14. Bentuk tubuh ikan yang pipih (Streamline) berfungsi agar ikan dapat berenang dengan mudah.
Sumber gambarwww.republika.co.id

II. Adaptasi Morfologi Tumbuhan
15. Berdasarkan tempat hidupnya, tumbuhan digolongkan menjadi 3:
  • Tumbuhan yang hidup di tempat yang berair (Hidrofit)
  • Tumbuhan yang hidup di tempat yang lembab (Higrofit)
  • Tumbuhan yang hidup di tempat yang kering (Xerofit)
16. Ciri-ciri tumbuhan Hidrofit:
  • Daun tipis dan lebar
  • Batang berongga / bergelembung
  • Stomata berada di atas permukaan daun
  • Contoh: Teratai dan Eceng Gondok 
17. Ciri-ciri tumbuhan Higrofit:
  • Batang lunak berongga
  • Daun lebar berkutikula
  • Contoh: Tanaman Talas
18. Ciri-ciri tumbuhan Xerofit:
  • Akar panjang
  • Batang berkutikula dan berdaging
  • Daun kecil
  • Contoh: Kaktus
A2. Adaptasi Fisiologi
19. Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian diri terhadap lingkungan melalui perubahan fungsi organ dan sistem organ.
I. Adaptasi Fisiologi pada Hewan
20. Contoh adaptasi fisiologi pada hewan:
  • Hewan herbivor memiliki bakteri penghasil enzim selulase pada sistem pencernaan.
  • Bunglon memiliki kemampuan merubah warna tubuhnya seperti tempat yang dihinggapi (Mimikri).
II. Adaptasi Fisiologi pada Tumbuhan
21. Contoh adaptasi fisiologi pada tumbuhan:
  • Tumbuhan jati dan flamboyan memiliki kemampuan tunguk menggugurkan daunnya pada musim kemarau (Meranggas)
  • Bunga bangkai (Rafflesia arnoldi) memiliki kelenjar penghasil bau.
  • Tumbuhan kantong semar dapat mengeluarkan zat kimia yang digunakan untuk mencerna serangga yang terperangkap.
III. Adaptasi Fisiologi pada Manusia
22. Contoh adaptasi fisiologi pada manusia:
  • Orang yang tinggal di daerah dataran tinggi memiliki jumlah eritrosit yang lebih banyak untuk mengikat oksigen karena kadar oksigen di dataran tinggi sangat rendah.
  • Apabila udara panas maka keringat akan dikeluarkan dan diuapkan dari tubuh, proses ini memerlukan kalori sehingga suhu tubuh menjadi normal kembali.
A3. Adaptasi Tingkah Laku
23. Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan perubahan tingkah laku.
24. Contoh adaptasi tingkah laku:
  • Paus dan lumba-lumba muncul ke permukaan air untuk bernafas
  • Rayap memakan kembali kelupasan kulitnya karena mengandung Flagellata penghasil enzim selulase.
  • Daun mengatup / menggulung. Contoh: Tumbuhan putri malu.
  • Seolah-olah mati ketika musim panas, agar mengurangi penguapan. Contoh: Jahe, lengkuas.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Adaptasi Makhluk Hidup
25. Faktor-faktor ini mempengaruhi makhluk hidup yang hidup di darat maupun air.
I. Adaptasi Makhluk Hidup di Lingkungan Darat
26. Adaptasi makhluk hidup di lingkungan darat dipengaruhi oleh:
  • Suhu Lingkungan
  • Kadar Air
27. Contoh suhu lingkungan:
  • Hewan melakukan tidur panjang di musim panas (Estivasi) contohnya katak gurun dan kadal gurun. Namun sebaliknya, Hewan melakukan tidur panjang di musim dingin (Hibernasi) contohnya beruang kutub.
  • Tumbuhan yang hidup di daerah yang panas memiliki daun yang kecil dengan lapisan berkutikula yang tebal, stomata dan lentisel yang sedikit agar mengurangi penguapan. Namun sebaliknya, tumbuhan yang hidup di air memiliki daun yang lebar dan tipis untuk meningkatkan penguapan.
28. Contoh Kadar air:
  • Tumbuhan-tumbuhan yang hidup di tempat yang berkadar air rendah biasanya memiliki akar yang panjang untuk menjangkau air.
  • Hewan yang hidup di gurun seperti unta menyimpan air dan cadangan makanan didalam punuknya.
II. Adaptasi Makhluk Hidup di Lingkungan Air
29. Adaptasi makhluk hidup di lingkungan ai dipengaruhi oleh:
  • Kadar garam
  • Intensitas penyinaran
  • Kedalaman
  • Kadar oksigen 
30. Ikan yang hidup di air laut meminum banyak air dan sedikit mengeluarkan urin. Sebaliknya, ikan yang hidup di air tawar meminum sedikit air dan banyak mengeluaran urin.
31. Berdasarkan intensitas penyinaran, perairan dibagi menjadi:
  • Daerah Fotik 
  • Daerah Afotik
32. Daerah fotik adalah daerah yang masih dapat ditembus oleh cahaya matahari sampai dengan kedalaman 200 DPL(Dibawah Permukaan Laut). Daerah afotik adalah daerah yang tidak dapat ditembus cahaya matahari, yaitu lebih dari 200 DPL. 
33. Organisme di daerah fotik membutuhkan intensitas cahaya dan tumbuh-tumbuhan air sebagai makanan utamanya. Sebaliknya, organisme di daerah afotik tidak membutuhkan intensitas cahaya dan bersifat karnivora.
34. Ikan yang hidup di perairan dangkal biasanya memiliki bentuk tubuh yang pipih. Sedangkan yang hidup di perairan dalam biasanya memiliki bentuk tubuh seperti torpedo dan memiliki otot-otot yang kuat karena semakin dalam semakin tinggi tekanannya. 
35. Tumbuh-tumbuhan yang hidup di air beradaptasi dengan cara mengapung di permukaan air untuk memperoleh oksigen, contohnya eceng gondok dan semanggi. Hewan air seperti lumba-lumba dan paus akan muncul ke permukaan air untuk bernafas.
B. Perkembangbiakan
 36. Perkembangbiakan makhluk hidup dibagi menjadi 2:
  • Vegetatif
  • Generatif
37. Perkembangbiakan vegetatif / aseksual adalah perkembangbiakan tanpa melalui proses perkawinan / fertilisasi

38. Perkembangbiakan generatif / seksual yaitu perkembangbiakan melalui proses perkawinan.

39. Kelangsungan hidup suatu organisme dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
  • Keadaan lingkungan
  • Kegiatan manusia yang merusak keseimbangan ekosistem
C. Seleksi Alam 
39. Seleksi alam adalah terpilihnya anggota populasi yang cocok pada suatu lingkungan tertentu.
40. Proses seleksi alam yang terjadi dalam kurun waktu yang lama dapat mengakibabkan perubahan spesies disebut sebagai Evolusi.
41. Faktor-faktor alam yang menyebabkan terjadinya seleksi alam:
  • Bencana alam
  • Perubahan suhu lingkungan
  •  Ketersediaan makanan
42. Contoh terjadinya seleksi alam:
  •  Ngengat Biston betularia ada dua jenis, yaitu cerah dan gelap. Sebelum revolusi industri, keadaan udara cerah dan bersih sehingga populasi ngengat berwarna cerah dapat bertahan karena sulit terlihat oleh mangsa. Sebaliknya, ketika terjadi revolusi industri, lingkungan menjadi gelap dan pepohonan menjadi hitam sehingga populasi ngengat yang berwarna gelap yang lebih cepat bertahan karena sulit terlihat.
  • Dinosaurus punah karena jatuhnya meteor yang menyebabkan tumbuhan-tumbuhan mati sehingga dinosaurus pemakan tumbuhan tidak dapat bertahan hidup dan akhirnya punah.